Fariz Hidayat, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan bahan bakar baru dengan menggunakan air laut yang terinsipirasi dari sebuah sky boat yang tengah melaju kencang dan tiba-tiba harus berhenti karena kehabisan bahan bakar.
Pemuda yang telah menulis karya tulis ilmiah sejak SMA ini berusaha memeras otak guna menemukan rekayasa teknologi yang bisa dimanfaatkan dari bahan sederhana dan berlimpah.
"Karena negeri kita termasuk Negeri Maritim, mengapa kita tidak memanfaatkan sumber laut saja?" kata Fariz seperti dikutip dari ITS online, Senin (26/9/2011).
Pemuda asal Batu, Malang, ini pun menamakan hasil ciptaannya dengan Sky Water Energyzing. Dalam rancangan tersebut, dia menambahkan sistem filter yang dilengkapi dua reaktor, yaitu bar reactor dan screen reactor. Serta dilengkapi dengan katalis Polymer Electrode Membran Cell (PFMC).
Fariz mengungkapkan, dua buah reaktor tersebut berfungsi untuk meningkatkan pembakaran dan menjadikan air laut sebagai energi. Sedangkan PFMC, lanjutnya, berguna untuk menyaring elektron dan proton, kemudian diubah menjadi gaya gerak listrik yang mampu menggerakkan kapal nantinya.
Menurut pemuda yang meraih medali perak dalam Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) tahun lalu tersebut, PFMC yang berfungsi sebagai katalis dapar menghasilkan 200 watt untuk satu liter air laut agar dapat menjalankan motor kapal.
Selain dapat diaplikasikan dalam bidang olahraga speed boat, hasil karya Fariz ini dapat dimanfaatkan juga untuk kapal-kapal nelayan. Tentu dengan mengganti katalis PFMC dengan jenis lain yang lebih murah.
Berkat rancangannya ini, mahasiswa Teknik Kimia ini meraih juara tiga dalam ajang lomba Penelitian Olahraga dan Desain Produk Industri besutan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Fariz sangat menyanyangkan atas minimnya jumlah mahasiswa ITS yang ikut berpartisipasi dalam kompetisi berskala internasional tersebut. "Dari ITS hanya ada tiga perwakilan, padahal universitas lain bahkan sampai membawa bisa dalam rombongan," katanya.
Dia berharap agar ITS tidak hanya fokus dalam satu lomba karya tulis, seperti Pimnas saja. Lomba maupun kejuaran semacam ini, kata Fariz, juga perlu mendapat perhatian lebih. "Jadi, mahasiswa ITS tidak hanya bergaung di satu event saja," ujarnya.(rhs)
link sumber : Mahasiswa ITS Ubah Air Laut Jadi Bahan Bakar