Rabu, 09 Januari 2013

Unknown

Beberapa negara yang pernah terkena Sanksi FIFA


Belakangan ini Sanksi dari FIFA telah menghantui dunia sepak bola Indonesia. Apakah Indonesia akan menjadi negara berikutnya yang mendapat sanksi hukuman dari Federation Internationale de Footbal Association  (FIFA) tersebut? 

Sebelumnya ada sembilan negara yang pernah menerima sanksi dari FIFA dalam kurun waktu enam tahun terakhir.  Adapun salah satu penyebab yang paling sering ditemui adalah adanya intervensi pemerintah terhadap kepengurusan federasi sepakbola di negara tersebut. Jika ditanya soal berapa lama hukuman yang didapatkan, jumlahnya cukup bervariasi. Ada yang hanya hitungan hari dan ada pula yang sampai bertahun-tahun menjalani masa hukuman. Berikut adalah negara-negara yang pernah terkena sanksi FIFA :

1. Yunani (3 – 7 Juli 2006)
Federasi Sepakbola Yunani (EPO) mendapatkan sanksi karena tidak mematuhi statuta Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). FIFA melarang tim-tim di bawah EPO – termasuk tim nasional, untuk mengikuti kompetisi internasional, karena adanya dugaan politisasi dunia sepakbola di negara tersebut.
Meski demikian, sanksi yang diterima oleh EPO termasuk sebentar, yakni dari tanggal 3 hingga 7 Juli 2006. Itu setelah EPO bersedia mematuhi statuta FIFA. Federasi setuju memperbaiki sturktur organisasi, termasuk memperbarui rekening olahraga yang harus diteliti parlemen setempat. Setelah dilakukan perbaikan, FIFA pun menerima hasilnya, kemudian mencabut sanksi larangan bertanding terhadap negara pemenang Euro 2004 tersebut.


2. Iran (26 November – 17 Desember 2006)
FIFA menyatakan telah menskors Federasi Sepakbola Republik Islam Iran (IRIFF) dari semua kegiatan sepakbola internasional, karena campur tangan pemerintah dalam mengelola persepakbolaan di negara tersebut.
Tindakan tersebut diambil hanya lima bulan setelah Iran ambil bagian di putaran final Piala Dunia di Jerman dan sepekan setelah Iran menempatkan diri di putaran final Piala Asia 2007.
Sanksi itu terkait terpilihnya Mohammed Dadgan sebagai presiden IRIFF untuk kali kedua. Padahal bulan Agustus, FIFA sudah memperingatkan IRIFF dengan memberi tenggat waktu hingga 15 November untuk melakukan pemilihan ulang. Setelah melakukan pemilihan ulang, FIFA akhirnya mencabut sanksi itu pada 17 Desember 2006.


3. Kuwait (30 Oktober – 15 November 2007)
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menjatuhkan hukuman kepada Kuwait pada tanggal 30 Oktober 2007. Hukuman terhadap Federasi Sepakbola Kuwait ( KFA) itu karena adanya intervensi pemerintah dalam proses pemilihan ketua umum dan dewan direksi.
Kuwait dilarang dilarang berpartisipasi di level internasional. Sanksi itu juga berlaku bagi pemain timnas senior dan klub. Setelah dilakukan pemilihan ulang pada 9 Oktober dan terpilih ketua dan anggota baru, FIFA mencabut sanksi tersebut pada 15 November 2007.


4. Ethiopia (29 Juli – 1 November 2008)
FIFA menjatuhkan sanksi pada akhir Juli tahun 2008 kepada Federasi Sepakbola Ethiopia (EFF) setelah adanya campur tangan dari Presiden dengan memecat Presiden EFF.
Sanksi tersebut melarang Ethiopia bermain di kompetisi internasional. Bahkan, Ethiopia sempat dikeluarkan dari ajang kualifikasi Piala Dunia 2010 meski telah melakoni empat pertandingan kualifikasi. Setelah Presiden EFF baru terpilih melalui pengawasan FIFA dan Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF), FIFA akhirnya mencabut sanksi tersebut pada November 2008.


5. Peru (25 November – 20 Desember 2008)
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menghukum Peru tak boleh mengikuti laga internasional. Hukuman itu dikeluarkan oleh FIFA setelah terjadi kekisruhan antara pemerintah dan Federasi Sepakbola Peru (FPF) sejak 25 November2008.
Pemerintah Peru tak mau mengakui terpilihnya Manuel Burga sebagai Presiden FPF. Perselisihan di FPF itu membuat Peru kehilangan hak menyelenggarakan kejuaraan U-20 Amerika Selatan. Selain itu, klub-klub Peru juga dilarang untuk mengikuti laga Copa Libertadores. Wasit-wasit asal Peru juga dilarang memimpin pertandingan internasional. Sanksi FIFA baru dicabut satu bulan kemudian, 20 Desember 2008.


6. Brunei Darussalam (29 September 2009 – 30 Mei 2011)
Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) menjatuhkan sanksi pembekuan kepada Federasi Sepakbola Brunei Darussalam (BAFA) pada 29 September 2009. FIFA memberikan sanksi setelah adanya intervensi pemerintah. Hal tersebut dikarenakan tingkat korupsi yang terlalu tinggi hingga menyebabkan badan tersebut gagal membuat laporan keuangan tahunan.
Setelah dibentuk Komite Normalisasi Sepakbola Brunei dan dengan bantuan Komite Olimpiade Brunei, akhirnya Brunei Darussalam mendaftarkan asosiasi baru bernama NFABD kepada FIFA, yang akhirnya disetujui pada 30 Mei 2011.


7. Irak (20 November 2009 – 20 Maret 2010)
Masalah bermula ketika pemerintah Irak melalui Komite Olimpiade membubarkan Asosiasi Sepakbola Irak (IFA). FIFA kemudian memberi tenggat 72 jam untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun hingga batas waktu yang ditentukan belum ada langkah signifikan dari pemerintah setempat. Hal ini memaksa FIFA mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi pencekalan mulai 20 November 2010.
Hukuman FIFA itu membuat Irak tak boleh mengirimkan wakil, baik klub maupun timnas, ke kompetisi internasional, selain tidak mendapatkan bantuan untuk membangun sepakbola di negara mereka. Komisi Darurat FIFA menanti keputusan solusi antara IFA dengan Komite Olimpiade Irak untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Setelah sengketa itu diselesaikan, baru pada bulan Maret 2010, FIFA mencabut sanksi tersebut.


8. Nigeria (4 – 8 Oktober 2010)
FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) pada 4 Oktober 2010 karena adanya intervensi dari pemerintah. Akibatnya, Nigeria dilarang bermain di level internasional.
Sanksi itu bermula setelah Sekjen NFF mundur atas intruksi Komisi Olahraga Nasional dan permintaan Menteri Olahraga untuk meniadakan degradasi di Liga Nigeria. Atas intervensi itu, komite ekeskutif NFF juga tidak bisa bekerja dengan maksimal. Sanksi FIFA baru dicabut empat hari kemudian pada 8 Oktober 2010, setelah serangkaian perkembangan positif di tubuh NFF termasuk diangkatnya kembali Sekjen Musa Amadu.


9. Bosnia-Herzegovina (1 April – 31 Mei 2011)
Bosnia diberi sanksi oleh FIFA dan UEFA pada 1 April 2011 karena gagal mengakhiri kepemimpinan tiga presiden berdasarkan etnisitas di tubuh asosiasi sepak bola mereka (FFBH). Hal itu melanggar statuta FIFA dan UEFA. Federasi Sepak Bola Bosnia yang dibentuk pascaperang Bosnia 1992-1995 diketuai oleh tiga presiden yang dipilih berdasarkan etnis mereka. Seorang dari etnis Serbia, Kroasia, dan Muslim memegang posisi selama 18 bulan secara bergantian.
FIFA akhirnya mencabut hukuman tersebut pada 31 Mei2011 setelah  menyetujui perubahan statuta yang disertai dengan penunjukkan komite sementara untuk mengurus masalah sepak bola di negara Balkan tersebut.

Unknown

About Unknown -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :